Pakan merupakan komponen biaya terbesar
dalam proses budidaya ikan. Untuk itu diperlukan pembuatan pakan alternatif
untuk meringankan ongkos produksi serta memaksimalkan keuntungan para
pembudidaya ikan. Pakan alternatif dapat dibuat dari bahan hewani maupun
nabati.
A.
BAHAN HEWANI
1.
TEPUNG IKAN
Bahan Baku :
Jenis ikan
rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil
pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas
yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan 11-12 bulan, bila
lebih lama dapat ditumbuhi cendawan dan bakteri, serta dapat menurunkan
kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial
sampai 8 %.
Cara Pembuatan :
- Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas.
- Air perasan ditampung untuk dibuat petis/ diambil minyaknya,
- Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Protein : 22,65 % ; lemak : 15,38 %;
abu 26,65 % ; serat : 1,80 %; air : 10,72 %
2. TEPUNG REBON DAN BENAWA
Bahan Baku :
Rebon adalah
sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah
anak kepiting laut. Rebon dan benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar
muara sungai, mengerumuni benda yang terapung.
Cara Pembuatan :
- Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas;
- Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Udang Rebon : protein
:59,4 % ; lemak : 3,6 % ; karbohidrat : 3,2 % ; air :21,6 %
Benawa : protein 23,38 % ; lemak : 25,33% ; karbohidrat : 0,06
%; abu 11,41 % air : 5,43 %.
3. TEPUNG KEPALA UDANG
Bahan Baku : Kepala
Udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.
Cara Pembuatan :
- Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;
- Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.
Kandungan gizi : Protein : 53,74 % ; Lemak : 6,65 %
; Karbohidrat : 0 %, abu 7, 72 % ;
Serat
kasar = 14,61 % dan air 17,28 %.
4. TEPUNG ANAK AYAM
Bahan Baku : anak
ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur
Cara Pembuatan
:
- Anak- anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan lampu semprot, kemudian direbus sampai kaku (setengah masak).
- Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pustadan dan dapat langsung digunakan.
- Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan gizi :
Protein : 61, 65 % ; lemak 27,30 % ;
abu ; 2,34 %; air : 8,80 %, juga
mengandung hormone, enzim, vitamin dan mineral yang dapat merangsang nafsu
makan dan pertumbuhan.
5. TEPUNG DARAH
Bahan Baku : darah, limbah dari rumah pemotongan ternak
Cara Pembuatan
:Darah beku yang masih mentah dimasak dan dikeringkan, kemudian digiling
menjadi tepung.
Kandungan Gizi
: Protein : 71,45 % ; lemak 0,42% ;
karbohidrat : 13,12 % ; abu : 5,45 % serat ;:7,95 % air : 5,19%. Proteinnya sukar dicerna,
sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%.
6. SILASE IKAN
Silase adalah hasil olahan cair dari
bahan baku asal ikan/limbahnya.
Bahan Baku : ikan
rucah dan limbah pengolahan
Cara Pembuatan
:
- Bahan dicuci, dicincang kecil-kecil, kemudian digiling. Hasil gilingan direndam dalam larutan asam formiat 3% selama 24 jam, kemudian diperas.
- Air perasan ditampung dan lapisan minyak yang mengapung di lapisan atas disingkirkan.
- Cairan yang bebas minyak dicampur dengan ampas dan ditambah asam proponoat 1 % untuk mencegah tumbuhnya bakteri/cendawan dan menambah daya awet =- 3 bulan dengan pH =- 4,5.
- Bahan diperam selama 4 hari dan diaduk 3-4 kali sehari.
- Bahan cair yang bersifat asam dapat dicampur dengan dedak, ketela pohon/tepung jagung dengan perbandingan 1 :1, dikeringkan dan digunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.
7. TEPUNG BEKICOT
Bahan Baku : Daging
bekicot mentah dan daging bekicot rebus
Cara Pembuatan
:
Daging bekicot dikeringkan lalu
digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15 %.
Kandungan Gizi :
Protein : 54,29%, Lemak :4,,18 % ; Karbohidrat
: 30,45 % abu : 4,07 % ; kapur : 8,3 %
Fosfor : 20,3 % dan air 7,01 %
8. TEPUNG CACING TANAH
Cacing dapat menggantikan tepung
ikan, dapat diternak masal.
Jumlah penggunaan dalam ramuan 10-25%.
Cara Pembuatan
: Cacing dikeringkan lalu digiling.
Kandungan proteinnua 72 % dan mudah
diserap dinding secara khusus.
B.
BAHAN NABATI
- DEDAK
Bahan dedak padi ada 2, yaitu dedak
halus (katul) dan dedak kasa. Dedak yang paling baik adalah dedak halus yang
didapat dari proses penyosohan beras, dengan kandungan dizi : protein : 11,35 %
; lemak : 12,15 % , karbohidrat : 28,62 % . abu 10,5%, serat kasar : 24,46 %
air : 10,15 %.
- TEPUNG AMPAS TAHU
Kandungan gizinya protein 23,55 %, lemak 5,4 % ,
karbohidrat 26,92 % abu 17,03 % serat kasar 16,53 % dan air 10,34%.
C.
BAHAN TAMBAHAN
- Vitamin dan Mineral
1. Cara memperoleh : dari toko penjual
makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam bentuk premix (premix).
2. Premix tersebut mengandung vitamin,
mineral, dan asam-asam amino tertentu.
- Garam Dapur (NaCl)
1.
Fungsi : sebagai bahan pelezat (gurih),
mencegah terjadinya proses pencucian
zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan.
2.
Penggunaannya cukup 2 %
3.
Bahan Perekat
Contoh bahan perekat : agar-agar,
gelatin, tepung terigu, tepung sagu,dll. Yang paling baik adalah tepung kanji
dan tapioka.
Penggunaanya cukup 10 %.