• Foto Bersama Kepala BP4K Dengan Pengurus Serta anggota Pokdakan Tolutug Mandiri kelurahan Gogagoman
  • kunjungan kepala bp4k dan kepala bidang dari dinas perikanan kota kotamobagu ke kolam ikan milik pokdakan tolutug mandiri kota kotamobagu .
  • pengukuhan pengurus dan rapat paripurna anggaran rumah tangga (ad-art) pokdakan tolutug mandiri kelurahan gogagoman.
  • pertemuan kelompok pokdakan tolutug mandiri dengan para penyuluh ( ppl )dari bp4k dan dinas perikanan kota kotamobagu
  • sejarah berdirinya dan dibentuknya pokdakan tolutug mandiri
  • pemeliharaan rutin kolam dan saluran air pokdakan tolutug mandiri tampak bapak ruslan dotulong.st dan bapak moh.hasbi umbola.se pembina pokdakan tolutug mandiri
  • pokdakan tolutug mandiri melakukan kerja bakti bersama membuat saluran air untuk kolam ikan
  • kolam - kolam pembesaran ikan nila gesit dan bawal air tawar pokdakan tolutug mandiri
  • bapak moh.hasbi umbola.se pembina pokdakan tolutug mandiri dan bapak guntur kurniawan.st sekretaris pokdakan sedang bersantai di kolam ikan pokdakan tolutug mandiri
  • kolam penampungan bibit ikan nila gesit dan bawal
  • rapat pengurus dan anggota pokdakan tolutug mandiri kelurahan gogagoman kota kotamobagu
  • struktur organisasi perikanan pokdakan tolutug mandiri kelurahan gogagoman kota kotamobagu

Rabu, 30 Januari 2013

Permintaan Tinggi, KKP Dorong Budidaya Ikan Patin


Permintaan Tinggi, KKP Dorong Budidaya Ikan Patin

Biskuit Ikan Patin
Peluang usaha budidaya air tawar seperti budidaya ikan patin kian berpotensi cerah untuk terus dikembangkan secara meluas. Hal ini turut didukung dengan tingginya permintaan ikan patin baik di pasar domestik maupun untuk pangsa ekspor.
Maka dari itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara aktif terus mendorong pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar, agar dapat menjadi alternatif kegiatan usaha masyarakat. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutradjo ketika menghadiri acara temu wicara dan panen patin di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung, Senin (7/1).
Sharif menjelaskan, untuk mendukung upaya tersebut, KKP tengah menyiapkan berbagai kebijakan dan strategi agar kegiatan usaha perikanan budidaya semakin efektif dan efisien.
Pasalnya, di dalam kegiatan usaha perikanan budidaya perlu sebuah upaya nyata dalam menekan biaya produksi serta meningkatnya kualitas mutu daging patin yang memenuhi persyaratan pasar ekspor. Beranjak dari hal tersebut, ia mendorong lembaga – lembaga penelitian dan pengembangan baik dari Perguruan Tinggi maupun dari lingkup KKP agar terus mengembangkan kajian teknologi terapan untuk menekan biaya produksi terutama penggunaan pakan dan benih unggul.
Dalam kesempatan tersebut, Sharif menyampaikan apresiasinya terhadap kelompok pembudidaya ikan patin yang telah mampu membuat pakan ikan mandiri berbasis bahan baku lokal, sehingga dapat menekan ongkos produksi. Selain itu, langkah efisiensi budidaya patin lainnya dapat dilakukan dengan melakukan budidaya secara terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir.
Langkah tersebut dinilai mampu mengoptimalkan dari semua bagian ikan patin yang dihasilkan, untuk mendapatkan ragam produk mulai dari daging fillet patin, tepung ikan dari tulang dan kepala ikan patin, serta produk lainnya.
Hal tersebut sejalan dengan pengembangan budidaya berbasis Blue Economy yang saat ini tengah digalakkan KKP. Model bisnis perikanan budidaya (akuakultur) yang bersandar pada cara pandang Blue Economy merupakan usaha budidaya yang menerapkan pada empat prinsip utama yakni, zero waste, social inclusiveness, multi product serta inovasi dan adaptasi.
Pengembangan budidaya berbasis Blue Economy memiliki berbagai keuntungan yang berorientasi pada nilai tambah seperti, keuntungan secara ekonomi dan lingkungan, ramah lingkungan, tanpa limbah, pemanfaatan sumber daya alam yang lebih efisien melalui kreasi dan inovasi teknologi adaptif, terciptanya produk turunan dengan nilai ekonomi yang tinggi, tersedianya lapangan kerja, serta memberikan peluang dan manfaat kepada berbagai pihak secara adil.
Sebagai langkah nyata untuk meningkatkan produksi, pendapatan serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, KKP menyalurkan bantuan langsung bagi Kabupaten Lampung Tengah sebesar total Rp. 3,4 miliar dan diberikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo.
Seperti diketahui bersama, sejak 2012 KKP telah menetapkan empat komoditas industrialisasi, yaitu udang, bandeng, rumput laut dan patin sebagai model percontohan industrialisasi perikanan budidaya. Keempat komoditas tersebut memiliki potensi pengembangan yang cukup besar.
Namun demikian, komoditi potensial lainnya seperti; nila, lele, kerapu, dan kakap akan terus dikembangkan berdasarkan konsep industrialisasi. Kegiatan usaha budidaya patin telah mengalami kemajuan pesat, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berkembangnya budidaya patin ditopang oleh sumber daya perairan berupa sungai, danau, waduk maupun perkolaman, serta preferensi masyarakat yang memang suka mengkonsumsi ikan patin.
Beranjak dari hal tersebut, maka capaian target produksi patin secara nasional sebesar 651.000 ton sangat signifikan untuk digapai.
Kendati demikian, besarnya potensi yang terdapat di perikanan budidaya masih belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi tersebut dapat dilihat dari beberapa sektor pengembangan perikanan budidaya di atas lahan tambak, kolam, perairan umum, sawah dan laut. Sebagai catatan, tingkat pemanfaatan perikanan budidaya payau tambak yang baru dimanfaatkan seluas 682.857 hektar atau 23,04 persen dari potensinya sebesar 2,96 juta ha.
Sementara untuk pemanfaatan budidaya laut, terhitung masih relatif rendah yaitu sekitar 117.649 hektar atau 0,94 persen dari potensi budidaya laut yang mencapai luasan 12,55 juta hektar. Di sisi lain potensi perikanan budidaya ini akan semakin besar, karena terdapat potensi budidaya air tawar seperti kolam 541.100 ha, budidaya di perairan umum 158.125 ha dan mina-padi 1,54 juta ha.
Jika ditilik, dengan pemanfaatan potensi areal budidaya perikanan tersebut, mampu menghasilkan produksi ikan sebesar 6,28 juta ton di tahun 2011. Apabila potensi lahan budidaya perikanan ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan, maka peran dan peluang produksi perikanan di dalam pembangunan nasional untuk mensejahterakan masyarakat, menjadi semakin besar.
Seiring dengan itu, KKP akan lebih memfokuskan perhatiannya terhadap upaya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan bagi masyarakat perikanan. Sebabnya, sektor perikanan budidaya semakin diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan ikan, baik didalam negeri maupun kebutuhan dunia.
Hal ini dikarenakan produksi perikanan tangkap harus dikendalikan pada batasan tertentu untuk menjaga kelestarian ikan di laut. Kebijakan industrialisasi perikanan yang saat ini tengah menjadi fokus perhatian KKP, merupakan sebuah kebijakan strategis dalam menggerakkan seluruh potensi perikanan, melalui pengembangan perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengolahan hasil produk perikanan.
Kebijakan tersebut dilakukan melalui pengembangan komoditi unggulan untuk meningkatkan nilai tambah produk secara menyeluruh, mulai dari hulu sampai hilir, sehingga diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
»»  selanjutnya...

Sabtu, 26 Januari 2013

CARA PEMBUATAN PAKAN IKAN SEDERHANA

           
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam proses budidaya ikan. Untuk itu diperlukan pembuatan pakan alternatif untuk meringankan ongkos produksi serta memaksimalkan keuntungan para pembudidaya ikan. Pakan alternatif dapat dibuat dari bahan hewani maupun nabati.
A.                BAHAN HEWANI
1.      TEPUNG IKAN
Bahan Baku :
Jenis ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan 11-12 bulan, bila lebih lama dapat ditumbuhi cendawan dan bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8 %.
Cara Pembuatan :
  1. Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas.
  2. Air perasan ditampung untuk dibuat petis/ diambil minyaknya,
  3. Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Protein : 22,65 % ; lemak : 15,38 %; abu 26,65 % ; serat : 1,80 %; air : 10,72 %
2.      TEPUNG REBON DAN BENAWA
Bahan Baku :
Rebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung.
Cara Pembuatan :
  1. Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas;
  2. Ampasnya  dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Udang Rebon : protein :59,4 % ; lemak : 3,6 % ; karbohidrat : 3,2 % ; air :21,6 %
Benawa   : protein  23,38 % ; lemak : 25,33% ; karbohidrat : 0,06 %; abu 11,41 % air : 5,43 %.
3.      TEPUNG KEPALA UDANG
Bahan Baku : Kepala Udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.
Cara Pembuatan :
  1. Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;
  2. Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.
   Kandungan gizi : Protein : 53,74 % ; Lemak : 6,65 % ; Karbohidrat  : 0 %, abu 7, 72 % ;
                     Serat kasar = 14,61 % dan air 17,28 %.
4.      TEPUNG ANAK AYAM
Bahan Baku : anak ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur
Cara Pembuatan :
  1. Anak- anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan lampu semprot, kemudian direbus sampai kaku (setengah masak).
  2. Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pustadan dan dapat langsung digunakan.
  3. Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
 Kandungan gizi :
Protein : 61, 65 % ; lemak 27,30 % ; abu  ; 2,34 %; air : 8,80 %, juga mengandung hormone, enzim, vitamin dan mineral yang dapat merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.
5.      TEPUNG DARAH
Bahan Baku :  darah, limbah dari rumah pemotongan ternak
Cara Pembuatan :Darah beku yang masih mentah dimasak dan dikeringkan, kemudian digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi : Protein  : 71,45 % ; lemak 0,42% ; karbohidrat : 13,12 % ; abu : 5,45 % serat ;:7,95 %  air : 5,19%. Proteinnya sukar dicerna, sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%.
6.      SILASE IKAN
Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan/limbahnya.
Bahan Baku : ikan rucah dan limbah pengolahan
Cara Pembuatan :
  1. Bahan dicuci, dicincang kecil-kecil, kemudian digiling. Hasil gilingan direndam dalam larutan asam formiat 3% selama 24 jam, kemudian diperas.
  2. Air perasan ditampung dan lapisan minyak yang mengapung di lapisan atas disingkirkan.
  3. Cairan yang bebas minyak dicampur dengan ampas dan ditambah asam proponoat 1 % untuk mencegah tumbuhnya bakteri/cendawan dan menambah daya awet =- 3 bulan dengan pH =- 4,5.
  4. Bahan diperam selama 4 hari dan diaduk 3-4 kali sehari.
  5. Bahan cair yang bersifat asam dapat dicampur dengan dedak, ketela pohon/tepung jagung dengan perbandingan 1 :1, dikeringkan dan digunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.
7.      keong-mas-3TEPUNG BEKICOT
Bahan Baku : Daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus
Cara Pembuatan :
Daging bekicot dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15 %.
Kandungan Gizi :
 Protein : 54,29%, Lemak :4,,18 % ; Karbohidrat : 30,45 %  abu : 4,07 % ; kapur : 8,3 %
Fosfor : 20,3 % dan air 7,01 %
8.      TEPUNG CACING TANAH
Cacing dapat menggantikan tepung ikan, dapat diternak masal.
Jumlah penggunaan dalam ramuan 10-25%.
Cara Pembuatan : Cacing dikeringkan lalu digiling.
Kandungan proteinnua 72 % dan mudah diserap dinding secara khusus.
B.                BAHAN NABATI
  1. DEDAK
Bahan dedak padi ada 2, yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasa. Dedak yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras, dengan kandungan dizi : protein : 11,35 % ; lemak : 12,15 % , karbohidrat : 28,62 % . abu 10,5%, serat kasar : 24,46 % air : 10,15 %.
  1. TEPUNG AMPAS TAHU
Kandungan gizinya protein  23,55 %, lemak 5,4 % , karbohidrat 26,92 % abu 17,03 % serat kasar 16,53 % dan air 10,34%.
C.      BAHAN TAMBAHAN
  1. Vitamin dan Mineral
1.      Cara memperoleh : dari toko penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam  bentuk premix (premix).
2.      Premix tersebut mengandung vitamin, mineral, dan asam-asam amino tertentu.
 
  1. Garam Dapur (NaCl)
1.      Fungsi : sebagai bahan pelezat (gurih), mencegah terjadinya  proses pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan.
2.      Penggunaannya cukup 2 %
3.      Bahan Perekat
Contoh bahan perekat : agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu,dll. Yang paling baik adalah tepung kanji dan tapioka.
Penggunaanya cukup 10 %.
»»  selanjutnya...

Macam-macam Ikan Air Tawar


Jenis Ikan Air Tawar





Ikan Toman






Ikan Haruan









Ikan Belida








Ikan Baung







Ikan Ketutu









Ikan Kaloi









Ikan Kelah







Ikan Tapah











Ikan Kelabau











Ikan Lais












Ikan Begahak











Ikan Sebarau










Ikan Pacu










Ikan Lampam











Ikan Temperas





Ikan Jelawat










Ikan Puyu











Ikan Talapia














Ikan Temoleh












Ikan Tilan






Udang Ga
»»  selanjutnya...

10 Ikan Raksasa Air Tawar Yang Terancam Punah

10 Ikan Raksasa Air Tawar Yang Terancam Punah

Berita Aneh - Ini adalah 10 ikan air tawar raksasa yang terancam punah di seluruh dunia dan populasinya kian hari kian menyusut akibat perburuhan dan ulah pihak yang tak bertanggung jawab.

10. Dog Eating Catfish:
Jaman dulu ikan ini dipancing orang dengan menggunakan daging anjing karenanya namanya “Dog Eating Catfish”
9. Giant Carp:
Dulu ikan ini banyak ditemukan di sungai mae klong, thailand (sungai mekong) tapi ikan berbobot 600 pon ini adalah salah satu ikan yang hilang begitu cepat di Asia Tenggara.
8. White Sturgeon:
Ikan ini hidup lebih lama dari dinosaurus dan sudah sulit untuk bertahan hidup di populasi yang berada di laut pasifik bagian barat daya dan di Kanada.
7. Freshwater Sawfish:
Ikan ini sering disebut campuran antara ikan hiu dan gergaji.
Ikan ini terancam punah karena seringkali moncongnya yang berbentuk gergaji itu tersangkut di jaring nelayan
6. Giant Stingray:
Ikan pari-pari ini adalah salah satu ikan air tawar yang terbesar dan paling berbahaya yang pernah ada. Walaupun begitu, ikan ini mudah dilatih seperti anjing laut dan lumba-lumba
5. Pirarucu:
Ikan amazon ini adalah salah satu ikan air tawar yang terbesar yang pernah ada! ada di Seaworld Ancol deh kalo ga salah
4. Mekong Giant Catfish:
Walaupun pernah dijuluki ikan terbesar air tawar yang pernah ada, ikan ini terlihat seperti sedih setiap saat.
Mungkin karena populasinya menurun hingga 90% !
3. Bagarius Yarrelli:
Sering juga disebut “River Yeti” atau yeti yang berada di sungai.
Ikan ini diceritakan oleh warga sekitar pernah memakan manusia!
2. Alligator Gar:
Terkadang dipanggil “ikan terjelek di amerika utara” ikan ini seperti buaya dengan ekor ikan. ikan ini hanya memakan ikan lain yang besarnya sebesar mulutnya sendiri. Di Februari 2007 ikan ini ditemukan di dekat wilayah Jakarta sebesar 1.5m setelah Jakarta terkena banjir (menurut wikipedia), ternyata ikan juga pilih-pilih makanan kayak anak kecil
1. Chinese Paddlefish:
Ikan ini dulu dijuluki “Raja Sungai Yangtze” sayangnya ikan ini sangat sulit untuk ditemukan sehingga diperkirakan sudah punah.
»»  selanjutnya...

Jenis Ikan Air Tawar Paling Besar di Dunia

Seperti yang kita ketahui banyak ikan ikan terbesar di dunia ini berasal dari laut nah berikut ini paling seru menyajikan 7 jenis ikan airtawar yang paling besar di dunia.
1. Arapaima
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikzikFDTb9WN2IMi8HimjUk19gvCWXmG2EbeUwxrXtopdDCB8Fo-ko1gnNx5ScyXo6A2v4-otqQO198VmhId4d48xPK3IhkxuefnqtkMkKH8f9lqBoeAi0y71pNsR5frvL07HAZhX-FHw/s1600/arapaima+fish-saidaonline.jpeg
Arapaima, pirarucu, atau paiche (Arapaima gigas) adalah jenis ikan air tawar terbesar di dunia yang berasal dari perairan daerah tropis Amerika Selatan. Ikan Arapaima dapat tumbuh maksimal sepanjang 3 meter dan berat 200 kilogram. Saat ini sudah sangat jarang terdapat arapaima yang berukuran lebih dari 2 meter karena ikan ini sering ditangkapi untuk dikonsumsi penduduk atau diekspor ke negara lain.
2. Giant Carp

dulu ikan ini banyak ditemukan di sungai mae klong, thailand (sungai mekong) tapi ikan berbobot 600 pon ini adalah salah satu ikan yang hilang begitu cepat di asia tenggara.
3. Goliat Tigerfish
http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/05/110407_goliath-tigerfish_300_225.jpg
Goliat Tigerfish, adalah sejenis spesies ikan karnivora yang beratnya mencapai 154 pon (77 kg) dan panjangnya mencapai 5 meter. kan ini dikenal luas sebagai makhluk ganas dengan gigi tajamnya.
Goliath Tigerfish adalah salah satu dari berbagai jenis ikan besar asli Sungai Kongo, sebanyak 80 persen dari populasi ikan di sana tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
4. African Lungfish

African LungfishIkan ini ga berbahaya buat manusia, tapi liat bentuknya Ikan ini panjangnya bisa mencapai 6,6 kaki. Anehnya ikan ini justru menyukai perairan yang kadar oksigennya sedikit, kenapa? karena perut mereka juga bisa berfungsi layaknya paru-paru.
5. Alligator Gar

Alligator gar atau bahasa latinnya Atractosteus spatula adalah ikan pari bersirip primitif,ikan ini di sebut Alligator Gar di karenakan bentuk fisiknya terutama kepala yang mirip aligator. ikan ini sering di temukan di daerah amerika utara, berat dari Alligator ini minimal mencapai 91 Kg. untuk ikan Alligator Gar terbesar yang pernah di tangkap mencapai berat 127 Kg,ikan ini di tangkap oleh seorang wanita bernama Kenny Williams pada tanggal 14 Februari 2011 kemudian di sumbangkan ke museum Ilmu pengetahuan alam mississipi, tetapi kemudian rekor tersebut di patahkan oleh Bowfishing yang berhasil menangkap Alligator Gar seberat 166 Kg.
Alligator gar banyak di temukan di wilayah amerika,yaitu di sungai mississipi,Texas, Oklahoma, South Carolina, Louisiana Alabama, Tennessee, Arkansas, Missouri, Florida, dan Georgia. akan tetapi ikan ini juga pernah di temukan jauh dari wilayah amerika, ini kejadian yang sangat unik di karenakan berada di luar habitatnya.
6. Piraiba Catfish

Ikan yang panjangnya bisa mencapai 3 meter dengan berat 272 kg ini membuat takut sebagian besar pemancing. Ikan ini terkenal akan kekuatannya, bahkan ikan ini dikatakan mampu membuat seorang manusia tenggelam karena kekuatannya.
Banyak rumor yang beredar jika penyebab pemancing – pemancing yang hilang ketika memancing di sungai adalah karena diseret oleh ikan ini kedalam sungai hingga tenggelam.
Well, ternyata sungai pun tidak kalah dengan lautan, banyak makhluk – makhluk unik hidup disini. Walaupun bentuk – fisik mereka terbilang unik dan aneh, namun tidak bisa dipungkiri lagi jika bumi masih menyimpan banyak potensi yang belum ditemukan olah manusia
»»  selanjutnya...

Kamis, 24 Januari 2013

Tanaman Helbal Yang Dapat Mengobati Penyakit pada ikan



Penyebab penyakit ikan golongan parasite
Penyakit ikan golongan parasit dibagi menjadi penyakit yang disebabkan oleh protozoa, helminthes (cacing), dan crustacea (udang-udangan). Parasit protozoa yang dilaporkan menyerang ikan air tawar antara lain meliputi Costia, Chilodonella, Trichodina, Ichthyophthirius multifiliis, Myxobolus dan Myxosoma cerebralis. Penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar yaitu Platyhelminthes, Nematoda, dan Acanthocephala. Di Indonesia dikenal antara lain 2 genus dari kelas Trematoda yang banyak ditemukan menyerang ikan air tawar yaitu Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Walaupun masih ada jenis-jenis lain namun kedua jenis cacing tersebut di atas yang paling sering ditemukan pada ikan.
Penyebab penyakit ikan golongan jamur
Beberapa jenis penyakit jamur yang termasuk berbahaya untuk ikan antara lain adalah Aphanomyces, Branchiomyces, dan Ichthyophonus. Jamur yang paling sering ditemukan pada ikan air tawar adalah Saprolegnia sp. dan Achlya sp.
Penyebab penyakit ikan golongan bakteri
Beberapa jenis penyebab penyakit ikan golongan bakteri yang sering menimbulkan kerugian dalam usaha budidaya ikan antara lain meliputi Aeromonas hydrophila, Aeromonas salmonicida, Mycobacterium spp, Nocardia sp., Edwardsiella tarda, Edwardsiella ictaluri, Streptococcus spp., Pasteurella sp, Yersinia ruckeri, Pseudomonas sp. dan Streptomyces sp.
Penyebab penyakit ikan golongan virus
Beberapa jenis virus diketahui dapat menyerang ikan-ikan budidaya dan menimbulkan permasalahan yang serius antara lain Channel Catfish Virus Disease (CCVD), Spring Viraemia of Carp (SVC), Infectious Pancreatic Necrosis (IPN), Lymphocystis Disease (LD), Infectious Hematophoietic Necrosis (IHN), Viral Nervous Necrosis (VNN) dan Koi Herpes Virus (KHV).
PENCEGAHAN PENYAKIT IKAN
Pada prinsipnya pencegahan dapat ditinjau berbagai pendekatan lingkungan, inang dan pathogen. 
Pendekatan lingkungan dilakukan dengan menjaga kualitas air supaya tetap mendukung bagi kehidupan ikan, menjaga wadah budidaya tetap bersih dan sehat dan menghindari pengggantian air yang mendadak sehingga tidak menyebabkan ikan menjadi stress. Selain itu penggunaan probiotik/bioremediasi kini sudah banyak dilaksanakan.
Pendekatan inang dilakukan dengan cara penanganan ikan yang baik/tidak kasar, sehingga tidak mengakibatkan ikan menjadi luka/lecet dan tidak stress, pengaturan kepadatan ikan yang disesuaikan dengan ukuran ikan dan daya dukung lahan, pemberian pakan yang tepat mutu (mengandung bahan nutrisi yang diperlukan oleh ikan). Pakan yang diberikan harus sesuai dengan ukuran bukaan mulut ikan (tepat ukuran). Selain itu pemberian pakan harus tepat waktu pemberian artinya kapan waktu yang tepat untuk memberi pakan. Misalnya untuk ikan yang sifatnya nocturnal (misalnya ikan Lele) pakan porsi terbanyak sebaiknya diberikan pada waktu sore atau malam hari. Sedangkan bagi ikan yang non-nocturnal maka pakan bisa diberikan pagi, siang dan sedikit pada waktu sore hari. Guna menjaga kesehatan ikan juga dapat dilakukan dengan menimbulkan kekebalan ikan. Kekebalan pada ikan dapat dibedakan menjadi kekebalan yang specific (humoral) dan kekebalan non-specific (selular/cell-mediated immunity). Kekebalan spesifik artinya kekebalan yang dibentuk hanya efektif untuk mencegah terhadap suatu patogen tertentu. Misalnya pemberian vaksin anti Vibrio pada ikan maka kekebalan yang terbentuk hanya mampu untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri Vibrio sp. Sedang kekebalan yang non-spesific adalah kekebalan yang dibentuk untuk sebagai anti dari berbagai infeksi. Kekebalan seperti ini biasa diproduksi dengan cara pemberian immunomodulator yaitu antara lain Vitamin C, Lypopolysaccharide (LPS), dan ?- glucan.
Pendekatan patogen, pada prinsipnya kita menjaga supaya virulensi patogen tidak meningkat. Virulensi patogen biasanya berkaitan erat dengan makin memburuknya lingkungan dan juga dengan derajat stres dari inangnya. Jadi supaya patogen tidak meningkat patogenitasnya kita harus menjaga agar kondisi lingkungan tidak semakin buruk dan menjaga agar inang tetap dalam keadaan kondisi yang prima. Kondisi lingkungan yang makin buruk akan memacu perkembangan patogen lebih meningkat.
Pada intinya, mencegah penyakit dapat dilakukan melalui a). Manajemen Budidaya secara menyeluruh, termasuk di dalamnya penerapan padat tebar yang disesuaikan dengan daya dukung lahan, melaksanakan b). Manajemen lingkungan dan c). Manajemen pakan. Manajemen lingkungan yang dimaksud adalah menjaga lingkungan perairan supaya selalu berada dalam kondisi yang kondusif bagi kehidupan ikan dan tidak banyak menimbulkan tekanan. Pakan yang diberikan pada ikan harus tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu pemberian dan tepat ukuran. 
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL dalam pengendalian Penyakit Ikan
Salah satu alternatif penanggulangan penyakit ikan air tawar yang aman adalah dengan menggunakan tanaman obat. Bahan obat lain yang relatif lebih aman untuk lingkungan dan efektif dalam mengobati penyakit ikan dapat menggunakan bermacam-macam tanaman obat tradisional. Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan tanaman yang berpotensi menjadi obat. Banyak jenis tanaman yang mengandung senyawa yang bersifat antimikroba. Sejumlah tanaman mengandung senyawa bersifat bakterisidal (pembunuh bakteri), dan bakteristatik (penghambat pertumbuhan bakteri).
Dari beberapa percobaan, fitofarmaka terbukti efektif mengatasi penyakit ikan air tawar dan memiliki beberapa keuntungan, seperti : Pertama, dapat menjadi bahan alami pengganti antibiotik untuk pengendali penyakit yang disebabkan bakteri. Kedua, ramah terhadap lingkungan, mudah hancur/terurai, dan tidak menyebabkan residu pada ikan dan manusia.Ketiga, mudah diperoleh dan tersedia cukup banyak, keempat harganya ekonomis dan cukup murah.
Fitofarmaka yang dapat dijadikan pengganti antibiotik untuk mengatasi penyakit ikan air tawar adalah bawang putih(Allium sativum), dan daun ketapang (Termmalia cattapa). Hasil penelitian lainnya menginformasikan bahan lain yang dijadikan bahan antibiotik adalah daun sirih (Piper betle L), daun jambu biji (Psidium guajava L), jombang (Taraxacum officinale) dan daun sambiloto (Androgaphis paniculata). Daun sirih diketahui berdaya antioksidasi, antiseptik, bakterisida, dan fungisida. Tanaman sambiloto bersifat anti bakteri, sedangkan daun jambu biji selain bersifat anti bakteri juga bersifat anti viral.
Beberapa tanaman obat yang sudah ditelitI oleh peneliti dari BRKP DKP pada Tabel 1.
Tabel 1. Tanaman obat dan manfaatnya
No Jenis Tanaman Dosis Perlakuan Peruntukan/Khasiat
1).  Meniran


5000 mg/l
Rendam (5 jam)
Anti. Aeromonas hydrophila
2).  Kipahit


10.000 mg/l
Rendam (3 jam)
Anti. Mycobacteriosis
3). Daun Semboja


600-700mg/l
Rendam
Anti Aeromonas hydrophila
4). Sambiloto 200-300 mg/l


Rendam (lama)
Anti Aeromonas hydrophila
400 mg/l Rendam (lama) Meringankan KHV
Penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang potensi ekstrak daun kipahit (Picrasma javanica) dalam penanggulangan penyakit “mycobacteriosis” pada ikan Gurame telah dilakukan di Laboratorium penyakit ikan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor. Ekstrak daun kipahit secara invitro pada berbagai dosis diuji efektifitasnya terhadap bakteri Mycobacterium fortuitum. LC50 bakteri Mycobacterium fortuitum dan toksisitas ektrak daun juga diuji terhadap ikan uji. Kegunaan ekstrak daun juga diuji bagi pengobatan ikan Gurame yang telah diinfeksi oleh bakteri Mycobacterium fortuitum pada level 108 cfu/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kipahit pada level konsentrasi 10.000 mg/l dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji, sedangkan perendaman ikan uji yang terinfeksi bakteri dengan dosis yang sama dengan lama perendaman 3 jam dapat digunakan untuk pengobatan penyakit Mycobacteriosis.
Penggunaan bahan-bahan alami digunakan untuk pengendalian jamur antara lain dapat menggunakan kunyit, bawang putih, daun sirih, daun pepaya dan brotowali. Bahan-bahan ini dapat berguna untuk membasmi penyakit jamur yang menempel pada tubuh ikan, walaupun dalam membasmi suatu penyakit dengan menggunakan bahan-bahan alami memiliki waktu yang lama. Kemudian dari ke-5 bahan-bahan alami yang dapat menyembuhkan penyakit jamur pada ikan yaitu bawang putih. Sumber lain menyampaikan informasi adanya manfaat dari tanaman alami untuk obat seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Tanaman obat dan manfaatnya
No. Jenis Tanaman Dosis Peruntukan/Khasiat
1. Bawang putih 25mg/l Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan patin
2. Daun sirih 2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
3. Daun jambu biji 0,2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
4. Daun sambiloto 2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan lele
5. Daun jombang dan ketapang 60gr/l Obati serangan Aeromonas hydrophila pada ikan patin
(Zainal Abidin, 2005)

Daun Jombang.jpg
Ketapang.jpg

PENUTUP
Penggunaan tumbuhan obat tradisional dalam pencegahan dan pengobatan penyakit ikan memiliki kelebihan antara lain mudah diperoleh, murah, efektif untuk mencegah dan mengobati penyakit ikan, dan relatif aman bagi ikan, lingkungan, dan manusia yang mengonsumsinya (konsumer). Selain itu, kelebihan lainnya adalah tidak menimbulkan resistensi pada pathogen.
Selamat Mencoba…..!!!!
Beberapa Tips lainnya yang saya kutip dari beberapa sumber dan pengalaman rekan-rekan yang saya rangkum disini. Semoga bermanfaat.
Bawang putih

fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
dosis : 10-20 gr/ kg pakan
aplikasi : tumbuk bawang putih, campurkan ke dalam telur ayam yg sdh di kocok terlebih dahulu lalu dicampur dengan pakan atau pelet. setelah dicampur rata, keringkan dgn pelet.

Kunyit






fungsi : pencegahan a/ pengobatan penyakit bakteri
dosis : 2,5 gr perasan kunyit/liter air
aplikasi : - tumbuk/blender kunyit, peras, lalu tambah air
- campurkan dalam pelet atau pakan. 

Ragi/Yeast




fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
dosis : 0.1 - 1 % ragi roti dalam pakan
aplikasi : campurkan ke dalam telur ayam (sudah kocok) dan campur dgn pakan atau pele

Daun Sirih




fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri, parasit (8,3ppt) dan anti jamur
dosis : 2 gr/60 ml air
aplikasi : direbus dgn air,setelah dingin rendam ikan yg terkena penyakit

Daun pepaya




fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
dosis : 2 gr/60 ml air
aplikasi : diremas lalu campur dgn air, rendam ikan yg terkena penyakit selama 24 jam
Buah Mengkudu

Fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 5 buah / 10mtr2 luas kolam
Aplikasi : Buah Mengkudu diiris kecil-kecil, direndam dalam air probiotik 1 x 24 jam
               Ditebarkan ke kolam secara merata beserta air rendamannya.
Buah Mahkota Dewa


Fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis   : 5 buah/ 10mtr2 luas kolam
Aplikasi : Kupas kulit buah mahkota dewa, jemur sampai kering. Rendam daun mahkota dewa yg kering dalam probiotik 1 x 24 jam dan tebarkan secara merata ke kolam beserta air rendamannya.

note:

aplikasi herbal dilakukan secara terus menerus dengan selang waktu 1 minggu
(1 minggu penggunaan dan 1 minggu tidak)
sebaiknya penggunaan obat herbal tidak hanya 1 jenis tetapi kombinasi dari bbrp jenis herbal
.


Saat ini kian banyak yang sadar akan kegunaan obat-obatan alami atau herbal untuk mengatasi penyakit pada ikan lele. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya temuan penelitian yang mengungkap khasiat sejumlah tanaman dan bumbu dapur untuk memperbaiki kondisi kesehatan lele. Bahan-bahan yang sudah teruji diantaranya adalah bawang putih, mengkudu, temulawak, kunyit, meniran, ragi, daun sirih, dun sambiloto, daun pepaya, daun jambu biji, daun paci-paci, segala pahit-pahitan, dan masih banyak lainnya.
Menambah Nafsu Makan Pada Lele
imagejangan remeh kan temulawak yang bisanya kita tidak sadar/tidak tahu itu namanya. tanpa kita sadari bahwa temulawak  bisa lho buat menambah nafsu makan ikan lele. ni buat yang punya lele tidak semangat makanya ini obatnya.
untuk menambah nafsu makan ikan lele metode herbal.  di campur dengan pakan. 0.2 : 0,25 : 1 kg gram:
0.2 kg temulawak, (curcuma) "bahasa latinya"
0,25 kg air (di usahakan air hangat) karna dengan keadaan hangat sari temulawak akan terangkat secara maksimal)
1 kg pakan / pelet.
pembuatan :
1. parut temulawak
2. campur dengan air hangat 0.25
3. peras dan saring parutan temulawak tadi
4. campurkan air perasan temulawak tadi dengan pelet sebanyak 1 kg.
5. diamkan selama 10 menit.

nb. setelah di camput jangang lebih dari 8 jam.
»»  selanjutnya...