Budidaya Ikan Nila Nirwana
Latar belakang lahirnya generasi ikan nila nirwana ini adalah banyaknya keluhan dari petani budidaya mengenai lambatnya pertumbuhan ikan nila yang dipelihara. Keluhan ini banyak disampaikan oleh petani ikan yang memelihara ikan nila di kolam maupun pada jaring apung. Karena pertumbuhan ikan nila yang lambat ini membuat para petani tidak bisa optimal dalam meraih keuntungan.
Sebenarnya keluhan ini bisa difahami, karena sebenarnya ini sudah dikhawatirkan oleh berbagai pihak termasuk para pembudidaya ikan nila di KJA Cirata dan Jatiluhur. Bahwakan pihak BPBIAT sudah mewanti-wanti kepada para petani untuk berhati-hati dalam masalah pembenihan ikan nila. Karena para petani sendiri kurang selektif dalam masalah pembenihan ikan nila, maka hasil benih selanjutnya menjadi kurang terkontrol mutunya.
Seperti diketahui salah satu karakter ikan nila adalah memiliki perkembangan yang sangat cepat, hal ini ternyata memiliki efek negatif dari aspek kualitas. Perkembangannya menjadi tidak terkontrol, banyak terjadi perkawinan sekerabat (inbreeding), dan berdampak menurunnya kualitas genetik ikan nila. Penurunan kualitas genetik sudah dapat dipastikan akan menyebabkan turunnya performa, antara lain penurunan tingkat pertumbuhan, daya tahan tubuh dan kemampuan beradaptasi.
Keunggulan Ikan Nila Nirwana Pada Pertumbuhan
Menurut pihak BPBI Wanayasa Ikan Nila Nirwana ini memiliki keunggulan pada kecepatan pertumbuhannya. Pemeliharaan sejak larva hingga berbobot di atas 650 gr per ekor, dapat dicapai hanya dalam waktu 6 bulan, sementara nila jenis lain belum tentu bisa sebesar itu.Dari segi bentuk tubuh nila nirwana relatif lebih lebar dengan panjang kepala yang lebih pendek. Hal ini menjadikannya memiliki strukstur daging yang lebih tebal dibandingkan dengan ikan nila lainnya.
Proses Seleksi Ikan Nila Nirwana
Untuk menghasilkan ikan nila nirwana, BPBI melakukan seleksi dengan menggunakan metode “seleksi famili” terhadap 18 famili nila GIFT dan 24 famili nila GET yang dimiliki selama 3 tahun. Seleksi ini dilakukan secara ketat terhadap benih-benih yang dihasilkan dari jenis ikan nila GIFT dan nila GET. Nila GIFT dan nila GET sendiri merupakan jenis ikan nila yang diintroduksi dari Filipina sepanjang 1995-1997. Kedua jenis itu merupakan ikan nila yang lebih baik dibandingkan dengan ikan nila yang ada di Indonesia sebelumnya.Proses seleksi untuk membuat ikan nila nirwana dimulai dari pencarian bakal induk yang baik, kemudian dipijahkan. Benih-benih yang dihasilkan selanjutnya diseleksi secara ketat terkait performa kesempurnaan tubuh dan pertumbuhannya. Dari 500 ekor benih yang dihasilkan oleh tiap pasang famili yang diseleksi, hanya didapatkan 10 pasang yang layak dijadikan Great Grand Parent Stock (GGPS). GGPS inilah yang dinamakan nila nirwana.
Dari GGPS ini akan diperoleh induk dasar atau Grand Parent Stock (GPS) yang nantinya akan menghasilkan induk sebar atau Parent Stock (PS). PS ini merupakan induk akhir yang akan menghasilkan benih sebar untuk kebutuhan para pembudidaya. Kualitas benih sebar turunan nila nirwana ini dijamin sama dengan nila nirwana (GGPS).
Ikan Nila Nirwana Tembus Pasar Ekspor
Di wilayah Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat sendiri Ikan Nila Nirwana merupakan sumber penghasilan yang menguntungkan bagi petani ikan. Kini Produk ikan nila Nirwana sudah menembus pasar ekspor. Ekspor Ikan nila nirwana dilakukan ke Filipina, meskipun volumenya belum banyak karena kekurangan produksi, saat ini rata-rata baru bisa dipenuhi 100.000 ekor per dua minggu.Perbaikan genetik ikan nila seperti ikan nila nirwana ini banyak diharapkan oleh berbagai pihak terutama pelaku budidaya ikan. Karena untuk memenuhi kebutuhan ikan nasional dan eksport diperlukan benih ikan nila yang unggul. Semoga kehadiran ikan nila nirwana bisa menjawab keinginan para petani ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar